DEMOKRASI

Inklusif

Demokrasi dapat menjadi jalan mewujudkan kesejahteraan ketika prosesnya partisipatif, melibatkan setiap aktor tata kelola, dan mengedepankan prinsip Bhineka Tunggal Ika dalam proses pembangunan Indonesia. Terdapat empat aktor tata kelola, yakni Pejabat Politik, Birokrasi, Masyarakat Sipil dan Bisnis.

Kualitas partisipasi publik dalam berdemokrasi dapat dilihat dari; partai politik yang transparan dan akuntabel, sistem Pemilu menghasilkan pemimpin berkualitas, otonomi menjadi solusi persoalan daerah, pelayanan publik lebih baik, fungsi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) berjalan optimal, serta sektor bisnis yang akuntabel.

Sejak tahun 2000, KEMITRAAN mendorong implementasi demokrasi inklusif, di mana aktor tata kelola meningkat kapasitasnya, serta inisiasi kerja-kerja kolaboratif antara pemerintah, OMS dan masyarakat bisnis terus dioptimalkan untuk memastikan proses membangun negeri tidak ada yang tertinggal, no one left behind.

BERITA

Seruan Moral untuk Pemerintah agar Kembali Menjunjung Tinggi Etika

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2023 Stagnan, Peringkat Turun Jadi 115

Press Release – Buruknya Akuntabilitas Laporan Dana Kampanye: Problem Serius Pengaturan, Penegakan Aturan dan Komitmen para Capres-Cawapres

PUBLIKASI

Kertas Posisi Kolaborasi Think Climate Indonesia: Momentum Anak Muda dalam Mengarusutamakan Isu Perubahan Iklim dalam Pemilu 2024.

PROYEK