Senior Grants Finance and Administration Officer

Job title code: Senior Grants Finance and Administration Officer
Durasi Kontrak: 6 Bulan (dapat diperpanjang)
Level: L-5
Reports to: Senior Grants Manager
Penempatan: Jakarta

Tentang KEMITRAAN

KEMITRAAN – Partnership for Governance Reform adalah organisasi nasional yang terakreditasi sebagai National Implementing Entity (NIE) di bawah Adaptation Fund (AF) dan Direct Access Entity (DAE) di bawah Green Climate Fund (GCF). Melalui akreditasi ini, KEMITRAAN berperan strategis dalam mengakses, mengelola, dan menyalurkan pembiayaan iklim untuk mendukung prioritas nasional Indonesia, termasuk NAP, ENDC, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Untuk memenuhi mandat programatik, fiduciary, dan pelaporan dari AF dan GCF, KEMITRAAN membentuk Grants Management Unit (GMU) yang bertanggung jawab atas seluruh siklus hibah—mulai dari diseminasi informasi, pendampingan proposal, penyaluran dana, hingga monitoring, evaluasi, pelaporan, serta pembelajaran.

Ringkasan Posisi

Senior Grants Finance and Administration Officer mendukung Senior Grants Manager dalam memperkuat sistem fiduciary serta memastikan proses penyaluran pembiayaan iklim berlangsung efektif, transparan, dan akuntabel sesuai standar AF dan GCF.

Peran ini fokus pada analisis keuangan, pengawasan administrasi, pemrosesan disbursement, pengecekan kepatuhan, koordinasi pengadaan, dan kesiapan audit. Posisi ini juga berkontribusi pada penerapan prinsip Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (GESI) di seluruh proses keuangan sesuai kebijakan AF/GCF dan standar ESS.

Tanggung Jawab Utama

1. Sosialisasi kepada Calon Penerima Hibah

  • Menyusun dan menyampaikan materi sosialisasi terkait prosedur keuangan dan operasional AF/GCF.
  • Bekerja sama dengan tim komunikasi untuk pengembangan e-learning.
  • Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan memastikan calon grantee memahami persyaratan donor.

2. Pengawasan Keuangan & Administrasi

  • Menganalisis transaksi, realisasi anggaran, dan proyeksi arus kas.
  • Memantau transaksi agar sesuai dengan anggaran disetujui.
  • Melakukan rekonsiliasi dan pengecekan dokumen keuangan.
  • Memastikan penggunaan dana sesuai kebijakan donor dan SOP internal.
  • Mendukung proses audit internal dan eksternal.
  • Memantau alur dana, management fee, dan execution cost.

3. Manajemen Sistem & Alat Keuangan

  • Mengoperasikan sistem ERP (SAP atau sejenis) untuk pelacakan hibah.
  • Mengembangkan template, SOP, dan alat keuangan standar.
  • Mengintegrasikan prinsip GESI dalam sistem fiduciary dan pengadaan.
  • Mengelola dokumentasi dan arsip penutupan proyek.

4. Pelaporan Keuangan Hibah

  • Memelihara dokumentasi keuangan yang siap audit.
  • Memproses voucher pembayaran dan mengelola disbursement.
  • Menyusun laporan keuangan rutin untuk manajemen dan donor.
  • Mendukung pemantauan anggaran dan peninjauan proposal kegiatan.

5. Pengembangan Kapasitas

  • Memfasilitasi pelatihan tentang sistem fiduciary, pengadaan, dan kepatuhan donor.
  • Mendukung peningkatan kapasitas finansial grantee.
  • Memberikan masukan untuk dokumen re-akreditasi dan pedoman institusi.

Kontribusi yang Diharapkan

Peran ini akan berkontribusi pada:

  • Transparansi dan akuntabilitas keuangan yang lebih kuat.
  • Penyaluran dana yang lebih cepat dan tepat waktu.
  • Meningkatnya kesiapan audit dan pengendalian internal.
  • Sistem keuangan digital yang lebih kokoh dan terintegrasi.
  • Kepatuhan lebih baik terhadap standar fiduciary, gender, dan safeguard AF/GCF.
  • Penguatan posisi KEMITRAAN sebagai entitas tepercaya dalam pengelolaan pembiayaan iklim.

Kualifikasi

Pendidikan

  • Gelar magister di bidang Keuangan, Akuntansi, Manajemen Keuangan Publik, Administrasi Publik, Ekonomi, atau bidang terkait.
  • Sertifikasi profesional (CPA, CMA, atau pelatihan audit/procurement/IFRS/IPSAS) menjadi nilai tambah.

Pengalaman

  • Minimal 7 tahun pengalaman dalam manajemen hibah, keuangan donor, atau fiduciary management.
  • Minimal 5 tahun bekerja dengan organisasi internasional.
  • Pengalaman kuat dalam workflow disbursement, modular budgeting, dan pelacakan execution cost.
  • Terbiasa dengan proses audit dan penyusunan dokumentasi donor.
  • Menguasai SAP atau sistem ERP lain.
  • Pengalaman koordinasi dengan unit pengadaan dan keuangan.

Keahlian & Kompetensi

  • Integritas dan akuntabilitas tinggi.
  • Analisis keuangan yang kuat dan kemampuan pemecahan masalah.
  • Komunikasi efektif dengan tim teknis maupun non-teknis.
  • Kemampuan kerja kolaboratif dan membangun kemitraan.
  • Pemahaman GESI dan safeguard AF/GCF.
  • Mahir Excel, alat pelaporan, dan sistem dokumen berbasis cloud.
  • Fasih Bahasa Indonesia dan Inggris.

Kandidat yang Kami Cari

Kami mencari individu yang berpegang pada integritas, akuntabilitas, inklusivitas, serta memiliki komitmen untuk memajukan tata kelola kolaboratif dan pembangunan berkelanjutan.

Cara Melamar

Kirimkan CV, surat lamaran, dan dokumen pendukung melalui tautan di bawah sebelum 18 Desember 2025. Hanya kandidat yang terpilih yang akan dihubungi.

Lamar Sekarang

2016

Pada bulan Maret 2016, KEMITRAAN menerima akreditasi internasional dari Adaptation Fund. Dewan Adaptation Fund, dalam pertemuannya yang ke-27, memutuskan untuk mengakreditasi KEMITRAAN sebagai National Implementing Entity (NIE) dari Adaptation Fund. KEMITRAAN menjadi lembaga pertama dan satu-satunya lembaga Indonesia yang terakreditasi sebagai NIE Adaptation Fund di Indonesia.

2020

Perjanjian ini ditandatangani antara Green Climate Fund (GCF) dan KEMITRAAN. Perjanjian ini meresmikan akuntabilitas KEMITRAAN dalam melaksanakan proyek-proyek yang disetujui oleh GCF.

 

Untuk diketahui, GCF adalah dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons perubahan iklim.

 

Dana ini dihimpun oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada tahun 2010. GCF memiliki peran penting dalam mewujudkan Perjanjian Paris, yakni mendukung tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat celsius.

2000-2003

KEMITRAAN memainkan peran krusial dalam mendukung pengembangan undang-undang untuk membentuk KPK. Hal ini diikuti dengan langkah mendukung Pemerintah dan DPR dalam memilih calon komisioner yang kompeten dan juga mendukung kelompok masyarakat sipil untuk mengawasi secara kritis proses seleksinya. Setelah komisioner ditunjuk, mereka meminta KEMITRAAN untuk membantu mendesain kelembagaan dan rekrutmen awal KPK, serta memainkan peran sebagai koordinator donor. Sangat jelas bahwa KEMITRAAN memainkan peran kunci dalam mendukung KPK untuk mengembangkan kapasitas dan strategi yang diperlukan agar dapat bekerja seefektif mungkin.

2003

Pada tahun 2003, KEMITRAAN menjadi badan hukum yang independen yang terdaftar sebagai Persekutuan Perdata Nirlaba. Pada saat itu, KEMITRAAN masih menjadi program yang dikelola oleh UNDP hingga akhir tahun 2009. Sejak awal tahun 2010, KEMITRAAN mengambil alih tanggung jawab dan akuntabilitas penuh atas program-program dan perkembangannya.

1999-2000

Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan, atau KEMITRAAN, didirikan pada tahun 2000 setelah berlangsungnya pemilihan umum pertama di Indonesia yang bebas dan adil pada tahun 1999. Pemilu bersejarah ini merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia keluar dari masa lalu yang otoriter menuju masa depan yang demokratis. KEMITRAAN didirikan dari dana perwalian multi-donor dan dikelola oleh United Nations Development Programme (UNDP) dengan mandat untuk memajukan reformasi tata kelola pemerintahan di Indonesia.

2020

Perjanjian ini ditandatangani antara Green Climate Fund (GCF) dan KEMITRAAN. Perjanjian ini meresmikan akuntabilitas KEMITRAAN dalam melaksanakan proyek-proyek yang disetujui oleh GCF.

Untuk diketahui, GCF adalah dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons perubahan iklim.

Dana ini dihimpun oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada tahun 2010. GCF memiliki peran penting dalam mewujudkan Perjanjian Paris, yakni mendukung tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat celsius.

1999-2000

Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan, atau KEMITRAAN, didirikan pada tahun 2000 setelah berlangsungnya pemilihan umum pertama di Indonesia yang bebas dan adil pada tahun 1999. Pemilu bersejarah ini merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia keluar dari masa lalu yang otoriter menuju masa depan yang demokratis. KEMITRAAN didirikan dari dana perwalian multi-donor dan dikelola oleh United Nations Development Programme (UNDP) dengan mandat untuk memajukan reformasi tata kelola pemerintahan di Indonesia.

2020

This agreement was signed between Green Climate Fund (GCF) and PARTNERSHIP. This agreement formalizes KEMITRAAN’s accountability in implementing projects approved by the GCF.

For your information, the GCF is the world’s largest special fund that helps developing countries reduce greenhouse gas emissions and increase their ability to respond to climate change.

These funds were collected by the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) in 2010. The GCF has an important role in realizing the Paris Agreement, namely supporting the goal of keeping the average global temperature increase below 2 degrees Celsius.

2000-2003

KEMITRAAN played a crucial role in supporting the development of legislation to establish the KPK. This was followed by steps to support the Government and DPR in selecting competent commissioner candidates and also supporting civil society groups to critically monitor the selection process. After the commissioners were appointed, they asked KEMITRAAN to help with the institutional design and initial recruitment of the KPK, as well as play the role of donor coordinator. It is clear that KEMITRAAN plays a key role in supporting the Corruption Eradication Commission to develop the capacity and strategies needed to work as effectively as possible.

2016

In March 2016, KEMITRAAN received international accreditation from the Adaptation Fund. The Adaptation Fund Board, in its 27th meeting, decided to accredit KEMITRAAN as National Implementing Entity (NIE) from the Adaptation Fund. KEMITRAAN is the first and only Indonesian institution to be accredited as a NIE Adaptation Fund in Indonesia.

2003

In 2003, KEMITRAAN became an independent legal entity registered as a Non-Profit Civil Partnership. At that time, KEMITRAAN was still a program managed by UNDP until the end of 2009. Since the beginning of 2010, KEMITRAAN took over full responsibility and accountability for the programs and their development.

1999-2000

The Partnership for Governance Reform, or KEMITRAAN, was founded in 2000 following Indonesia’s first free and fair general election in 1999. This historic election is an important step in Indonesia’s efforts to move away from an authoritarian past towards a democratic future. PARTNERSHIP was established from a multi-donor trust fund and is managed by United Nations Development Programme (UNDP) with a mandate to advance governance reform in Indonesia