Beranda / Publication

Think Climate Coalition Meeting

Foto: dok. Inception Meeting

Think Climate Indonesia Project coalition, supported by the Think Tank International Institute, IDRC and the Oak Foundation, is entering a new beginning. On 21, 22 and 27 July 2021, IDRC collaborated with an international facilitating institution, Inclusive Innovation to bring together IDRC, Oak Foundation and beneficiary partners (KEMITRAAN, WRI, PATTIRO, KotaKita and Inobu by holding the Inception Meeting.

The main purpose of this Inception meeting is to equalize perceptions, share knowledge, initiatives and plans that will be carried out in implementing the activities of each partner. On the other hand, this event is also intended for building togetherness of partners and getting to know each other, so that they can collaborate together in building a coalition atmosphere that is conducive and supports each other to achieve the goals of this initiative.

Santiago Alba Corral,  IDRC Climate-Resilient Food System, Program Director ketika memberikan sambutan

Santiago Alba Corral, IDRC Climate-Resilient Food System, Program Director when giving a speech

Sahba Chauhan, Climate Engagement Program Manager IKEA Foundation, previously served as Climate and Energy Program Officer at the Oak Foundation

The opening of the Inception Workshop began with remarks from Mélanie Robertson Ph.D, Program Specialist from IDRC and PIC from Project Think Climate Indonesia, followed by a series of keynotes from Anindya Chatterjee, IDRC Asia Regional Office Director; Santiago Alba Corral, IDRC Climate-Resilient Food System, Program Director; Sahba Chauhan, Climate Engagement Program Manager IKEA Foundation, previously served as Climate and Energy Program Officer at the Oak Foundation. Then it was continued with the introduction of the teams from each of the beneficiary partner organizations. The approach of this event was very unique and collaborative. Starting from the substance that encourages futuristic thinking about climate change, identifying the uniqueness and strengths of the organization, as well as strengthening presentation techniques equipped with various tips, input discussions, feedback from facilitators, IDRC and fellow partners. This event is also equipped with an interactive platform kisstorm, kahoot and other interesting videos.

At the end, all participants gave a positive message that the event had created common interests, visions and missions among partners. In addition, this event was successful in generating collaborative ideas to share knowledge, experience and manage research activities in each organization.

Find the full story on the brochure here.  

This event is supported by:

2016

Pada bulan Maret 2016, KEMITRAAN menerima akreditasi internasional dari Adaptation Fund. Dewan Adaptation Fund, dalam pertemuannya yang ke-27, memutuskan untuk mengakreditasi KEMITRAAN sebagai National Implementing Entity (NIE) dari Adaptation Fund. KEMITRAAN menjadi lembaga pertama dan satu-satunya lembaga Indonesia yang terakreditasi sebagai NIE Adaptation Fund di Indonesia.

2020

Perjanjian ini ditandatangani antara Green Climate Fund (GCF) dan KEMITRAAN. Perjanjian ini meresmikan akuntabilitas KEMITRAAN dalam melaksanakan proyek-proyek yang disetujui oleh GCF.

 

Untuk diketahui, GCF adalah dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons perubahan iklim.

 

Dana ini dihimpun oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada tahun 2010. GCF memiliki peran penting dalam mewujudkan Perjanjian Paris, yakni mendukung tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat celsius.

2000-2003

KEMITRAAN memainkan peran krusial dalam mendukung pengembangan undang-undang untuk membentuk KPK. Hal ini diikuti dengan langkah mendukung Pemerintah dan DPR dalam memilih calon komisioner yang kompeten dan juga mendukung kelompok masyarakat sipil untuk mengawasi secara kritis proses seleksinya. Setelah komisioner ditunjuk, mereka meminta KEMITRAAN untuk membantu mendesain kelembagaan dan rekrutmen awal KPK, serta memainkan peran sebagai koordinator donor. Sangat jelas bahwa KEMITRAAN memainkan peran kunci dalam mendukung KPK untuk mengembangkan kapasitas dan strategi yang diperlukan agar dapat bekerja seefektif mungkin.

2003

Pada tahun 2003, KEMITRAAN menjadi badan hukum yang independen yang terdaftar sebagai Persekutuan Perdata Nirlaba. Pada saat itu, KEMITRAAN masih menjadi program yang dikelola oleh UNDP hingga akhir tahun 2009. Sejak awal tahun 2010, KEMITRAAN mengambil alih tanggung jawab dan akuntabilitas penuh atas program-program dan perkembangannya.

1999-2000

Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan, atau KEMITRAAN, didirikan pada tahun 2000 setelah berlangsungnya pemilihan umum pertama di Indonesia yang bebas dan adil pada tahun 1999. Pemilu bersejarah ini merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia keluar dari masa lalu yang otoriter menuju masa depan yang demokratis. KEMITRAAN didirikan dari dana perwalian multi-donor dan dikelola oleh United Nations Development Programme (UNDP) dengan mandat untuk memajukan reformasi tata kelola pemerintahan di Indonesia.

2020

Perjanjian ini ditandatangani antara Green Climate Fund (GCF) dan KEMITRAAN. Perjanjian ini meresmikan akuntabilitas KEMITRAAN dalam melaksanakan proyek-proyek yang disetujui oleh GCF.

Untuk diketahui, GCF adalah dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons perubahan iklim.

Dana ini dihimpun oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada tahun 2010. GCF memiliki peran penting dalam mewujudkan Perjanjian Paris, yakni mendukung tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata di bawah 2 derajat celsius.

1999-2000

Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan, atau KEMITRAAN, didirikan pada tahun 2000 setelah berlangsungnya pemilihan umum pertama di Indonesia yang bebas dan adil pada tahun 1999. Pemilu bersejarah ini merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia keluar dari masa lalu yang otoriter menuju masa depan yang demokratis. KEMITRAAN didirikan dari dana perwalian multi-donor dan dikelola oleh United Nations Development Programme (UNDP) dengan mandat untuk memajukan reformasi tata kelola pemerintahan di Indonesia.